Teknologi E-Voting untuk Pemilu Masa Depan

SERPONG - Pemilihan kepala daerah (Pilkada), pemilihan umum, dan pemilihan Presiden (Pilpres) ke depannya bakal jauh berbeda dari saat ini. Pasalnya, pemerintah ke depannya akan menggunakan teknologi bernama e-voting pada dalam pelaksanaannya.

Kepala Program Sistem Pemilu Elektronik, Andrari Grahitandaru, mengatakan, sistem elektronik voting (e-voting) adalah sebuah sistem yang memanfaatkan perangkat elektronik dan mengolah informasi digital untuk membuat surat suara, memberikan suara, menghitung perolehan suara, mengirimkan hasil dan rekapiltulasi, serta menayangkan hasil, memelihara dan menghasilkan jejak audit.

"e-voting juga memiliki sejumlah keunggulan antara lain dalam hal efisiensi biaya, akurasi, rahasia, transparan, dan demokratis," ucap Andrari di Puspiptek, Serpong, Tangerang, Senin (7/7/2015).

Ditambahkan oleh ke Andrari, kelebihan e-voting lainnya yakni, ketika hendak mencoblos pemilih tidak perlu repot membawa form C1 ke TPS, pemilih tinggal membawa KTP elektronik saja.

"Nanti KTP elektronik yang dibawa akan di-scan bersama dengan sidik jari pemiliknya. Begitu sesuai, maka orang tersebut berhak untuk memilih atau mencoblos," kata Andrari sambil memeragakan proses menggunakan e-voting.

Andrari pun menyatakan, saat ini e-voting telah digunakan untuk memilih kepala desa di seluruh Indonesia. "Ratusan desa telah menggunakannya dan mereka mengaku puas dengan hasilnya," lanjutnya.

Saat ini, pihaknya masih mematangkan rencana e-voting pada proses pemilihan Pilkada. Menurut Andrari, timnya sedang berkoordinasi dengan KPU untuk mengimplementasikan e-voting pada 2018 untuk kegiatan Pilkada di beberapa kabupaten.

"Saat ini KPU masih menyusun studi kelayakan untuk e-voting," ucap Andrari lagi.

Sementara itu, Menteri Riset dan Teknologi, M Nasir, mengatakan, pada aspek efisiensi biaya, e-voting dapat meminimalisir penggunaan kertas, sehingga bisa menghemat cost yang dikeluarkan dalam pelaksanaan pemilu.

Atas hal tersebut, dirinya berencana untuk memberitahukan kepada Presiden mengenai teknologi e-voting ini sehingga pemerintah bisa menghemat biaya dalam pelaksanaan proses demokrasi.

(amr)